MENYIKAT GIGI
Menyikat Gigi (Bersiwak)
Aktivitas ini multimanfaat,
Karena amat bermanfaatnya Rasul Saw bersabda: "Seandainya tidak
memberatkan ummatku, maka akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap
akan shalat" (H.r. Bukhari dan Muslim).
Hampir jadi kewajiban! Jadi,
begitu penting menyikatnya, menjaga kebersihan organ penting ini(gigi).
Tanpanya, apa yang bisa kita nikmati? Apa yang bisa kita cerna? Jadi terbatas
bukan?! Masalahnya, benarkah cara kita menyikatnya?

Sekarang ini sudah banyak beredar
sikat dan pasta gigi dengan berbagai pilihan pula. Hanya muncul masalah lagi:
cara menyikat masyarakat tidak sedikit yang lebih mirip menggosok (karena itu
saya tidak menggunakan kalimat "menggosok gigi") mengamplas gigi,
mengikis lapisan gigi yang pada akhirnya justru membahayakan si empunya.
Menanggapi hal ini, seorang dokter gigi pernah berpesan, "Sebenarnya
menyikat gigi sekali sehari saja cukup, asal tekniknya benar. Tapi lebih baik
lagi jika sering dan tekniknya benar."
Lagi-lagi, yang bermain dalam
kehidupan ini kualitas, bukan kuantitas. Teknik itu intinya, gerakan menyeluruh
dalam menyikat sehingga semua sela dan lekuk gigi tersapu dalam gerakan membuang
kuman, semisal ke atas dan ke bawah pada gigi depan. Dan, sapuan lembut sudah
cukup membersihkannya. Tak heran, banyak produsen kemudian mencoba untuk
membantu konsumen dengan membuat sikat gigi berbulu halus, selain banyaknya
jenis pasta gigi-mulai dari yang berbahan herbal hingga berefek memutihkan
gigi.

Lantas kenapa pula siwak masih
dipertahankan hingga sekarang? Berbicara mengenai sunnah, siwak menjadi pilihan
dalam membersihkan gigi. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting segar tanaman
arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon
Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang,
diameternya lebih dari 1 kaki. Jika kulitnva dikelupas, warnanya agak keputihan
dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya
berwarna putih serta aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.
Batang siwak memiliki serat
batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau di bawah tekanan yang keras.
Ini solusi untuk masalah "menggosok" tadi. Batang siwak berdiameter
kecil juga memiliki kemampuan fleksibelitas untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk
mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plak
(plaque). Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.
Perlu diketahui, bahwa sisa makanan
yang ada pada sela-sela gigi dapat mengakibatkan aktivitas pembusukan yang
dilakukan oleh berjuta-juta bakteri. Sehingga, gigi mudah berlubang, gusi
berdarah, dan munculnya kista. Selain itu, bakteri yang sama menghasilkan pula
enzim perusak yang memakan kalsium gigi sehingga mengakibatkan gigi menjadi
keropos atau berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri tersebut juga menghasilkan
gas sisa aktivitas pembusukan yang mengakibatkan bau mulut kita menjadi tidak sedap.
Penelitian terhadap kayu
siwak-seperti dibahas Abu Amman dalam artikel "Mukjizat Siwak," yang
juga sering dijumpai dalam artikel berbagai milis-menunjukkan bahwa siwak
mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan
plak, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
0 Response to "MENYIKAT GIGI"
Post a Comment